1. Peralatan Utama
Peralatan utama untuk beternak lebah adalah kotak stup. Stup adalah tempat tinggal koloni lebah. Stup terbuat dari kayu dengan ketebalan 2 cm. Kayu yang digunakan sebaiknya tidak berbau, tahan lama, dan mudah didapat. Ukuran stup adalah panjang 50 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 26 cm. Di dalam stup terdapat frame yang berfungsi sebagai tempat menyimpan sarang. Frame dibuat dengan ukuran panjang 48 cm, lebar 3 cm, dan tinggi 23 cm. Dengan bentuk sarang seperti ini pemeriksaan koloni dan sisiran akan mudah serta bisa dilakukan setiap saat. Selain itu, pemanenan juga bisa dilakukan lebih efektif tanpa merusak sarang yaitu dengan cara mengangkat framenya dengan teknik budi daya lebah.
2. Peralatan Tambahan
Peralatan tambahan untuk beternak lebah madu adalah fondasi sarang, penyekat ratu, kurungan ratu, mangkokan ratu, dan bingkai stimulasi. Fondasi sarang digunakan untuk mempercepat pembangunan sarang. Fondasi sarang dilekatkan pada frame. Adapun penyekat ratu digunakan untuk menahan ratu agar tidak naik ke kotak di atasnya atau kabur. Kurungan ratu digunakan untuk melindungi ratu atau mengenalkan raw pada koloninya. Sedangkan mangkokan ratu digunakan untuk menempatkan calon-calon ratu baru. Sarang yang baik dilengkapi dengan bingkai stimulasi yang digunakan sebagai wadah makanan tambahan ketika paceklik.
Perlengkapan yang diperlukan peternak adalah pengasap (smoker), masker, pengungkit, sarung tangan, dan sikat lebah. Pengasap digunakan untuk menjinakkan lebah ketika sisiran diangkat. Masker dan sarung tangan berguna untuk melindungi kulit dari serangan lebah. Pengungkit untuk mengangkat sisiran yang melekat pada stup. Sikat lebah digunakan untuk menghalau lebah pada sisiran ketika dipanen.
3. Persiapan dan Pemeliharaan
Sebelum memulai budi daya, koloni lebah madu bisa didapatkan dari peternak lain atau dari apiari. Jenis lebah yang bagus untuk diternakkan adalah Apis mellifera karena produktivitasnya tinggi. Koloni lebah ditempatkan pada stup di bawah pohon dengan jarak antarstup minimum 2 meter. Pemeliharaan dilakukan dengan memeriksa sarang secara rutin dan mengendalikan hama penyakit lebah secara tepat.
Pemanenan dilakukan tiga bulan sekali. Produksi yang ideal untuk satu koloni adalah 4 kg madu sekali panen. Produksi ini berfluktuatif. Pada masa paceklik bunga, hasil madu hanva bisa 2 kg setiap koloni. Namun, ketika bunga melimpah produksinya bisa mencapai 8 kg setiap koloni.
Khasiat Manfaat Madu Herbal, Oleh dr. Adji Suranto, SpA\
Tidak ada komentar:
Posting Komentar