Perbaiki Batang, Cabang Hingga Akar
Soelistio Sidhi berulangkali mengernyitkan dahi saat menggarap bonsai beringin miliknya. Sebab bentuk batang masih belum bisa sesuai dengan keinginan yaitu besar dan berkarakter. Setelah menimbang beberapa saat akhirnya pebonsai asal Sidoarjo ini mendapatkan ide untuk melakukan tempel batang untuk mendapatkan batang yang lebih berkarakter.
Keluhan tentang kondisi batang yang kurang berkarakter sering menjadi dilema bagi pebonsai. Sebab secara visual sudah terlihat janggal bila melihat bonsai namun batang yang dimiliki kurang kekar. Sebab bagaimana pun bonsai selalu mencerminkan pohon tua kokoh dan mampu membuat teduh siapapun menikmatinya.
Teknik tempel ini memang bisa menjadi satu alternatif pengembangan karya seni bonsai untuk memberikan sentuhan baru saat mendapatkan bakalan yang kurang sempurna. Atau bisa juga untuk mengembalikan struktur tanaman yang rusak atau mati. Jadi sebagai satu karya seni teknik ini tidak haram dilakukan dan berlaku untuk gaya apapun.
Sebenarnya teknik tempel sendiri sudah banyak diaplikasikan dalam dunia bonsai, bagian yang paling populer adalah pembentukan cabang baru dengan teknik tersebut. Disitu pebonsai bisa menentukan atau menciptakan batang baru di bagian tanaman yang diinginkan. Ini merupakan salah satu alternatif untuk menciptaka hasil yang maksimal.
Dalam pengembangannya teknik tempel ini juga bisa di jadikan satu cara untuk memperbesar atau mempergemuk salah satu bagian tanaman terutama untuk batang dan cabang. Disitu ukuran batang maupun cabang yang ingin diperbesar kita tempel dengan batang baru yang mengikuti alur batang lama.
Cara ini dinilai paling evektif karena tidak menghilangkan bakalan namun memberikan ornamen baru untuk gerak dasar yang lebih baik. Karena untuk menunggu tumbuh secara alami jelas tidak mungkin sebab waktunya bisa bertahun-tahun.
Posisi dan Sudut PandangMenentukan Hasil Jadi
Soelistio mengakui dari koleksinya banyak yang dikerjakan dengan tempel batang. Alasannya dengan tempel batang maka kreasi bonsai akan jauh lebih menarik. Karena aliran yang dianutnya universal. “Saya tidak fanatik dengan satu jenis tanaman dan satu aliran saja sebab seni punya penilaian yang universal,” imbuhnya menegaskan.
Memang dalam bonsai kreasi menentukan gaya tetap dari bakalan, nah dalam perjalanannya yang tentunya butuh waktu bertahun-tahun kadang dan cukup sering pebonsai menilai ada kekurangan dari karya yang dibuatnya. Bila dirasa terlalu besar akan lebih mudah yaitu dengan menguranginya namun bila kurang besar lain masalahnya. Karena sebagai mahluk hidup tentu perlu proses pertumbuhan untuk memperbesar.
“Memang dituntut kesabaran tapi bila bisa di lakukan dengan cepat dan bagus kenapa tidak,” tandas Soelistio. Pria murah senyum ini lantas menunjukkan beberapa koleksinya yang dilakukan tempel batang. Contohya pada jenis cemara udang, saat mendapatkan bakalan Soelistio mengaku masih kurang sreg pada bagian batang yang dinilai kurang bagus yang dinamainya seram.
Dari situ akhirnya dicarikan batang dengan jenis yang sama dan di tempatkan berdempetan pada bagian yang diinginkan. Memang prosesnya tidak semudah yang dibayangkan sebab saat penempelan batang besar dan baru harus berdempetan. Caranya beragam ada yang mengikat dengan tali/kawat atau ditekan pada penahan yang di paku langsung ke batang.
Tujuannya sama yaitu untuk menyatukan kambium agar bisa bergabung yang nantinya akan menjadi bagian dari batang besar. Batang sambungan ini diproyeksikan Soelistio untuk mengisi bagian yang kosong, sehingga tinggal menunggu sampai ukuran tepat sebelum digarap. Menunggu besarnya sambungan ini yang membutuhkan waktu cukup lama setidaknya 1 tahun.
Selain batang utama, teknik tempel juga bisa digunakan pada percabangan. “Dimanapun bisa dilakukan sebab teknik ini bisa mengisi bagian manapun,” imbuhnya. Disitu prosesnya memang cukup rumit karena bagian ini berada di atas sementara media tanam jauh dibawah. Jadi tempelan yang diinginkan harus panjang untuk bisa menjangkau media tanam.
Baik Untuk Akar
Selain memperkuat batang teknik ini juga bisa di lakukan untuk memberikan kekuatan baru diakar. Caranya hampir sama yaitu dengan menempelkan batang baru di batang lama. Hanya saja media tanam tidak satu pot dengan bonsainya. Lalu bagiamana batang baru ini bsia tumbuh?, “Buatkan lokasi media tanam baru,” terang Soelistio.
Disitu proses penyambungan batang bertujuan untuk menciptakan akar baru. Tujuannya jelas untuk memperkuat tampilan akar sehingga lebih kokoh. Bedanya dengan tempel batang untuk akar media tanam dipisah terutama pada batang besar.
Pola media tanam terpisah sengaja dilakukan pria yang menggarap bisnis advertaising ini. Sebab bila dimasukkan satu maka karakter tempelan tidak akan menonjol. Sehingga dipilih untuk mengeluarkan sambungan dan memberikan nutrisi ditempat lain.
Bila dilihat memang sedikit aneh dimana ada akar yang menjuntai keluar dari pot. “Bila ukuran sudah matang akar yang keluar kita potong dan dimasukkan ke media utama,” imbuhnya. Namun jangan dikira proses ini bisa cepat dilakukan sebab untuk mendapatkan hasil yang sesuai tetap butuh waktu yang tidak sebentar.
Munculkan Kontur Baru
Selain memperbesar batang proses penempelan ini juga akan memperbaiki kontur tanaman untuk menimbulkan kesan tua. Kesan ini akan muncul bila bakalan yang diambil mempunyai bentuk bulat dan halus. Penempalan batang selain mengisi bagian yang diinginkan juga membentuk motif bergelombang.
Kontur ini yang juga membuat batang yang ditempel akan lebih berkesan tua sebab terlihat seperti urat yang menonjol. “Banyak hal positif yang bisa diambil dari teknik ini,” ujar Soelistio. Apalagi caranya tidak terlalu sulit asalkan sudah mepunyai stok tempelan yang beragam. Karena setiap pohon punya kecocokan yang berbeda.
Tidak Semua Jenis Bisa
Meski menjadi satu teknik yang sangat membantu namun tidak semua jenis tanaman bisa dilakukan teknik tempel salah satunya untuk jenis santigi. “Santigi hampir dipastikan tidak bisa dilakukan penempelan,” imbuh Soelistio. Jadi bakalan yang kita dapat tidak bisa diperbesar kecuali menunggu secara alami dan sudah dipastikan waktunya akan jauh lebih lama.
Dari alasan ini yang membuatnya akhirnya mengkoleksi beragam jenis tanaman bonsai. Sebab setiap jenis akan memunculkan karakter yang berbeda. Memang diakui bahwa ada beberapa jenis bonsai yang mempunyak karakter lebih mudah untuk di lakukan kreasi. Contohnya untuk keluarga ficus, seperti beringin, hokian tea dan iprih sementara untuk jenis cemara ada cemara udang dan cemara angin. Untuk jenis ini hampir semuanya bisa dilakukan sambung batang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar